Tekanan darah tinggi atau hipertensi, hati-hati “silent Killer”

tekanan darah tinggi
sumber gambar: Pixabay.com

Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan kondisi medis di mana tekanan darah dalam arteri meningkat secara berkelanjutan. Biasanya tekanan darah di atas 140 mm Hg untuk tekanan sistolik dan 90 mm Hg untuk tekanan diastolik.

Hipertensi dapat diartikan sebagai tekanan darah di atas 140/90 mm Hg. Tekanan darah tinggi ini dapat menyebabkan berbagai penyakit komplikasi, seperti penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal (Ferasinta et al., 2020).

Kondisi ini muncul dan terjadi karena disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk genetika, pola makan yang buruk, dan kurangnya aktivitas fisik.

Oleh karena itu, penting sekali untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang hipertensi. Hal ini membantu supaya masyarakat menjaga pola hidup sehat untuk pencegahan (Black & Hawk, 2014).

Banyak orang mencari pengobatan tradisional untuk hipertensi, dengan tanaman seperti seledri dan daun salam sebagai pilihan populer.

Penggunaan bahan-bahan herbal yang dilakukan secara rutin dapat bermanfaat bagi pasien hipertensi (Santoso & Suharjo, 2003).

Tekanan darah tinggi/hipertensi

Hipertensi tergolong penyakit yang sangat berbahaya dan mematikan. Pendidikan atau edukasi kepada masyarakat mengenai cara mengelola dan mengobati hipertensi sangat penting.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga pola hidup yang sehat. (Al Hadi et al., 2024).

Berbagai penelitian banyak menunjukkan bahwa tingkat hipertensi di Indonesia cukup tinggi dan hal ini tentu disebabkan oleh banyak faktor. Untuk pengobatannya, banyak juga masyarakat yang menggunakan pengobatan tradisional karena biayanya yang lebih terjangkau (Santoso et al., 2001).

Tekanan darah tinggi, atau hipertensi, sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas, sehingga disebut juga sebagai “silent killer.”

Tanda-tanda atau gejala awal

Berikut adalah beberapa poin terkait gejala dan dampak dari hipertensi. Hipertensi sering kali tidak memiliki gejala yang spesifik, dan banyak orang tidak menyadari bahwa mereka mengidapnya.

Hal ini berdampak pada penyakit komplikasi serius seperti stroke atau serangan jantung (Aisyah Istiqomah et al., 2023).

Kondisi yang Tiba-tiba. Hipertensi juga dapat muncul secara tiba-tiba dan tanpa peringatan atau tidak menunjukkan tanda-tanda awal yang jelas. Dalam banyak kasus, menjadikannya penyakt ini sulit untuk dikenali sejak awal (Yayuk Yuliana, 2013).

Gejala Umum. Meskipun tidak terlalu umum, namun beberapa orang mungkin mengalami gejala seperti sakit kepala dan pusing. Ada juga yang penglihatannya menjadi kabur ketika tekanan darah sangat tinggi (Raju Kapadia et al., 2019).

Stres dan gaya hidup tidak sehat. Stres dan gaya hidup tidak sehat dapat memicu peningkatan tekanan darah, meskipun tidak selalu disertai gejala yang jelas.

Oleh sebab itu, masyarakat harus waspada dan mengenali faktor pemicunya sehingga dapat mengelola hipertensi (Raju Kapadia et al., 2019).

Karena banyaknya masyarakat yang tidak memahami bahaya akan hipertensi, maka sering kali meeka tidak mengikuti pengobatan secara rutin dan teratur. Akibatnya, kondisinya mereka semakin semakin buruk (Widianata Ng., 2016).

Karena hipertensi sering tidak menunjukkan gejala, maka pemeriksaan tekanan darah secara rutin sangat penting. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi kondisi ini lebih awal dan mencegah berbagai penyakit komplikasi (Intan Larasati & Rismi Fatoni, 2024).

Dari uraian di atas maka tekanan darah tinggi merupakan penyakit yang sangat berbahaya dan memerlukan perhatian yang serius. Apabila penyakit ini di abaikan maka dampaknya bisa menjadi komplikasi dan bisa menjadi pembunuh yang mematikan.

Tips mencegah tekanan darah tinggi

Berikut ini ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah hipertensi, di antaranya akan dijelaskan di bawah ini.

Pertama, menjaga berat badan tetap ideal. Mengapa hal ini penting? Kelebihan berat badan atau obesitas tidak selalu menjadi penyebab hipertensi, namun bisa meningkatkan risiko hipertensi karena dapat menyebabkan peningkatan resistensi insulin dan peradangan.

Oleh sebab itu, fokus pada pola makan sehat dan olahraga secara teratur sangat penting untuk menjaga berat badan tetap ideal.

Kedua, konsumsi makanan sehat. Usahkan untuk selalu menghindari makanan berlemak atau berminyak. Konsumsilah makanan yang akan kaya buah, sayuran, biji-bijian dan produk susu yang rendah lemak. Pilihlah juga sumber karbohidrat kompleks seperti oatmeal, quinoa, dan beras merah.

Kita juga harus mengurangi garam atau asupan natrium. Batasi asupan garam hingga 2.300 mg per hari (atau kurang dari 1.500 mg untuk hasil yang lebih baik). Gunakan rempah-rempah dan bumbu alami sebagai pengganti garam ketika Anda sedang memasak.

Ketiga, olahraga teratur. Mengapa olahraga sangat penting? Aktivitas fisik dapat membantu mengurangi berat badan, meningkatkan kesehatan jantung, dan menurunkan juga tekanan darah.

Anda bisa memulainya dengan olahraga ringan seperti jalan santai di pagi hari atau senam. Anda juga bisa olahraga lari, bersepeda, atau berenang.

Keempat, hindari stres. Stres terkadang bisa menimpa siapa saja, sehingga bisa menyebabkan berbagai penyakit.

Stres yang berkepanjangan dapat memicu lonjakan tekanan darah, sehingga stres harus dihindari. Anda dapat melakukan kegiatan di rumah seperti mencuci, memasak dan melakukan pekerjaan ringan atau bisa juga melakukan meditasi.

Kelima, jangan mengkonsumsi alkohol. Konsumsi alkohol secara berlebihan tentu dapat meningkatkan tekanan darah secara signifikan. Sebaiknya, Anda minum air putih saja setiap hari yang sudah pasti sehat.

Keenam, monitor tekanan darah. Deteksi dini dapat membantu mencegah komplikasi, sehingga memeriksa tekanan darah setiap minggu sangat diperlukan supaya tidak terlambat.

Tidurlah yang cukup dan jangan begadang setiap malam dan usahakan Anda tidur 7 sampai 9 jam setiap malam.

Kesimpulan

Dengan menjaga pola makan dan gaya hidup sehat tentu bisa mengurangi resiko penyakit hipertensi. Buah dan sayur yang mengandung kalium bisa membantu menetralkan efek natrium dan mengatur tekanan darah pada tubuh manusia.

Sumber makanan seperti pisang, kentang, sayuran hijau (seperti bayam dan brokoli), dan kacang-kacangan bisa mengontrol tekanan darah.

Pilih makanan dan sayuran yang masih segar dan minimalkan konsumsi makanan cepat saji atau siap saji.
Dengan menerapkan langkah-langkah di atas secara konsisten, Anda dapat secara signifikan mengurangi risiko hipertensi dan meningkatkan kesehatan jantung secara keseluruhan.

Jika Anda memiliki faktor risiko atau riwayat hipertensi dalam keluarga, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan rencana pencegahan yang lebih spesifik.

Related posts