Sulit mencari pasangan hidup seringkali di sebabkan oleh standar dan kriteria yang tinggi dalam menentukan dan memilih pasangan hidup.
Umur yang semakin dewasa cenderung akan lebih sensitif dalam menentukan dan menilai seseorang, terlalu banyak berpikir dan cenderung akan selalu membandingkan.
Padahal tidak ada seorangpun di dunia ini yang sempurna, setiap kelebihan selalu didampingi dengan berbagai kelemahan dan kekurangan.
Dalam hal ini harus dibedakan antara pilihan untuk tidak menikah dengan seseorang yang ingin menikah tetapi sulit mendapatkan jodoh.
Artikel sedang berbicara mengenai seseorang yang ingin menikah tetapi sulit mendapatkan atau menemukan jodoh yang tepat. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Jawabannya tanyakan kepada diri sendiri, mengapa Anda tidak belum menemukan pasangan hidup sampai hari ini?
Sebelum mencari pasangan hidup, cobalah pikirkan dan renungkanlah terlebih dahulu mengenai kriteria yang tepat dengan karakter kalian.
Sulit mencari pasangan hidup
Sulit mencari pasangan hidup biasanya disebabkan oleh kompleksnya hubungan di antara manusia. Setiap individu atau setiap orang memiliki cara pikir, cara pandang, kebiasaan dan karakter yang berbeda-beda.
Belum lagi lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar juga memberikan pengaruh dan ikut serta dalam menentukan penilaian terhadap seseorang yang kita pilih.
Menurut kalian pasanganmu mungkin sudah baik dan mapan, tetapi menurut keluarga dia masih banyak memiliki kekurangan. Belum lagi kerabat terdekat yang ikut “cawe-cawe” dalam menentuka baik tidaknya pasanganmu.
Kebiasaaan seperti ini akan membuat kaum muda-mudi semakin terbeban dalam mencari dan menentukan pasangan hidup.
Padahal, setiap orang harus yakin terhadap pilihannya sendiri, bukan berdasarkan penilaian keluarga atau orang-orang di sekitar kalian.
Saran mereka tentulah harus didengar, namun bukan berarti keputusan berada ditangan mereka. Sulit mencari pasangan hidup juga sangat ditentungkan faktor sosial dan juga faktor kenyaman.
Hati-hati jika sudah berada pada zona nyaman dan bahagia dalam kesendirian. Jika ini terjadi maka ada tanda-tanda bahwa kalian sudah tidak berpikir untuk menikah lagi.
Ada beberapal hal penting yang menjadi penyebab seseorang sulit mendapatkan pasangan hidup. Artikel ini akan menjelaskannya secara sederhana.
1. Persoalan manusia yang kompleks
Persoalan manusia yang kompleks terkadang membuat mereka sulit menentukan keputusan untuk menikah. Apalagai mereka yang masih fokus terhadap pekerjaan dan mengejar mimpi, biasanya menikah selalu menjadi nomor yang kesekian.
Belum lagi maraknya kasus perceraian, perselingkuhan, kekerasan dalam rumah tangga dan kasus pembunuhan yang dilakukan oleh pasangannya sendiri.
Peristiwa seperti ini seringkali membuat seseorang menjadi trauma dan tidak fokus terhadap pernikahan. Ada banyak orang mengalami perasaan takut ketika akan menerima kehadiran seseorang untuk menjadi pasangan hidup.
2. Cara berpikir yang berbeda
Tantangan tersulit dalam menemukan dan membangun sebuah hubungan adalah cara berpikir yang berbeda.
Hal ini bisa disebabkan oleh pergaulan dan lingkuanan keluarga yang membentuk cara berpikir masing-masing individu.
Biasanya, karena cara berpikirnya didasarkan pada konsep yang berbeda maka akan menimbulkan kesalahpahaman dan juga pertengkaran.
Tidak jarang mereka selalu memperdebatkan hal-hal yang terkadang tidak penting dan tidak ada manfaatnya bagi hubungan mereka di masa depan.
3. Karakter dan sikap yang berbeda
Karakter dan sikap sering menjadi persoalan dalam mencari pasangan hidup. Dalam banyak kasus, mereka sangat sulit untuk mengalah dan memahami keadaan pasangannya.
Sikap dan karakter ini menjadi hal tersulit untuk dalam memilih dan menentukan pasangan hidup. Sikap dan karakter ini sangat dipengaruhi oleh keluarga, pendidikan, lingkungan sosial dan juga pengalaman hidup.
Orang-orang yang pernah mengalami kepahitan di masa lalu akan cenderung lebih sulit dalam membangun hubungan pernikahan.
4. Banyaknya pilihan
Perkembangan teknologi komunikasi dan berbagai media sosial menjadi penyebab meningkatnya interaksi sosial pada masyarakat. Dampaknya adalah setiap orang dapat memiliki koneksi dan dan jaringan sosial.
Dengan banyaknya pilihan alat bantu media sosial untuk membangun konektivitas maka akan membuat seseorang tidak fokus karena banyak pilihan.
Akibatnya, karena tidak fokus maka mereka tidak bisa mendapatkan pasangan yang serius dan tepat. Banyaknya pilihan akan membuat seseorang bingung dan pada akhirnya selalu mencoba-coba.
Banyaknya pilihan juga menjadi penyebab bagi setiap individu untuk melakukan perselingkuhan dan membangun hubungan dengan banyak pacar.
5. Tantangan dalam berkomunikasi
Komunikasi adalah keterampilan dan kemampuan yang dapat dipelajari dan di asah dari waktu ke waktu. Meskipun demikian, tidak semua orang bisa memiliki komunikasi yang baik dengan pasangan.
Oleh sebab itu, kurangnya kemampuan komunikasi bisa menjadi penyebab sulit mencari pasangan hidup. Buruknya komunikasi dengan pasangan tidak akan membuat hubungan tersebut bertahan lama, sehingga akan menjadi jomblo lagi.
6. Kurangnya keterbukaan dan kejujuran
Kurangnya keterbukaan dan kejujuran dalam membangun komunikasi dengan pasangan akan menimbulkan dampak buruk.
Pada umumnya seseorang akan merasa sulit berbicara jujur dan terbuka mengenai hal-hal tertentu, sehingga bisa menyebabkan kesalahpahaman.
Oleh sebab itu, setiap pasangan harus belajar untuk terbuka dan jujur dalam segala hal. Apabila sudah merasa yakin dan cocok dengan pasanganmu, maka belajarlah untuk selalu terbuka.
7. Tidak memiliki kemampuan dalam menyelesaikan masalah
Penyebab sulit mencari pasangan hidup yang terakhir adalah tidak memiliki kemampuan di dalam menyelesaikan masalah.
Hal ini menjadi faktor utama sulitnya mencari pasngan hidup, karena tidak ada hubungan asmara yang tanpa masalah. Dalam berjalannya waktu, hubungan yang telah dibangun pasti akan menghadapi badai dan angin topan.
Oleh sebab itu, kemampuan dalam menyelesaikan berbagai masalah harus dimiliki oleh masing-masing pasangan. Pikirkan dan bicarakanlah dengan pasanganmu sejak dini, supaya ketika memiliki masalah bisa saling menaha diri.