Gaya hidup hedonisme dan dampaknya bagi keluarga

Gaya hidup hedonisme

Gaya hidup hedonisme diartikan sebagai suatu pola atau kebiasaan untuk mencari kesenangan, kebahagiaan dan kepuasan hidup dengan bermacam-macam cara. Ada yang mencari kesenangan dengan membeli barang-barang mewah, nongkrong dan menghabiskan waktu bersama teman-teman di luar rumah.

Selain itu, ada juga orang-orang yang mencari kesenangan dengan berfoya-foya, dugem, seks bebas atau justru menggunakan narkoba. Kehidupan hedonis cenderung membawa kepada kehidupan yang tidak sehat secara jasmani dan rohani.

Seorang filsuf Yunani yang bernama Epikuros menyatakan bahwa kesenangan dan kebahagian itu sangat baik. Oleh sebab itu, seseorang dapat mencari kebahagian itu dengan hidup sederhana dan mencari kedamaian.

Ada beberapa pendapat yang menyatakan jika Epikuros adalah seorang penganut paham hedonisme. Namun jika memperhatikan pendapatnya maka ada berbagai perbedaan dalam memaknai arti kesenangan dan kebahagiaan.

Konsep mengenai kesenangan dan kebahagian tersebut tidak ditunjukkan dengan mencari kesenangan hidup dengan bermacam-macam cara, melainkan hanya dengan hidup sederhana. Bagaimana dengan gaya kehidupan Anda?

Gaya hidup hedonisme

Gaya hidup hedonisme memang sudah berkembang dan terjadi di seluruh pelosok negeri nusantara ini. Bahkan banyak orang sudah memiliki pola, kebiasaan dan terjebak di dalam kehidupan yang hedonis, tetapi tidak menyadarinya.

Paham hedonisme mengajarkan bahwa setiap orang harus berusaha mencari dan memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Hal ini dapat diartikan bahwa seseorang harus mencari dan mendapatkan berbagai kebutuhan jasmani, emosional dan juga sosial.

Ketika berbagai kebutuhan-kebutuhan tersebut terpenuhi maka mereka akan merasa senang, puas dan juga lebih bahagia. Orang-orang hedonis sengaja menciptakan kesenangan dan kebahagian itu, mereka tidak berpikir mengenai salah dan benar, melainkan hanya fokus kepada kebahagiaan.

Apakah mereka bukan orang-orang yang berbahagia sehingga harus mencari kebahagian hidup? Tentulah sangat sulit untuk memahami semua segi kehidupan manusia ini. yang terpenting adalah kehidupan hedonis tidak memberikan dampak yang baik bai keluarga dan juga diri sendiri.

1. Pengertian Hedonisme

Hedonisme adalah sebuah paham atau pandangan yang menyakini bahwa tujuan hidup manusia yang utama adalah mencari kebahagiaan dan kesenangan. Tujuan hidup manusia bukanlah penderitaan, melainkan kesenangan.

Oleh sebab itu, kebahagiaan dan kesenangan tersebut haruslah diciptakan oleh mereka yang sendiri. Gaya hidup Hedonisme menekankan bahwa tujuan utama adalah kebahagian dan kesenangan. Kesenangan yang dimaksud berbicara mengenai kesenangan jasmani, seperti: makanan, minuman, pakaian, rumah, mobil dan lain sebagainya.

Selain kebahagiaan secara jasmani, hedonisme juga berbicara mengenai kesenangan dan kebahagian secara batin. Artinya bahwa kebahagian tersebut berbicara mengenai perasaan puas ketika menikmati dan melakukan sesuatu . Hal ini bisa dilakukan dengan nongkrong, dugem, seks bebas atau bahkan menggunakan obat-obatan terlarang.

2. Penyebab kehidupan hedonis

Gaya hidup hedonis bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik faktor dari dalam diri manusia itu sendiri maupun faktor dari luar. Di antaranya adalah budaya konsumtif masyarakat, pengaruh media sosial dan teknologi, tekanan hidup dan stres, pengaruh lingkungan dan tidak memiliki tujuan hidup yang jelas.

Budaya konsumtif

Budaya konsumtif dapatlah dipahami sebagai pola perilaku di masyarakat, di mana konsumsi barang-barang tertentu menjadi pusat perhatian mereka. Hal ini juga untuk menunjukkan status sosial yang lebih tinggi, sehingga akan lebih dihargai ataupun dihormati.

Di dalam kehidupan masyarakat seringkali barang-barang mewah dan mahal dijadikan sebagai perlombaan atau persaingan untuk menunjukkan status sosial yang lebih tinggi. Orang-orang seperti ini sering menggunakan barang-barang mewah sebagai simbol untuk menunjukkan kesuksesan dan status sosial yang lebih tinggi.

Dengan pengakuan status sosial yang tinggi di tengah-tengah masyarakat maka mereka akan merasa puas dan merasakan kebahagiaan.

Pengaruh media sosial dan kemajuan teknologi

Pada era digital sekarang ini, media sosial sering digunakan untuk mempromosikan budaya konsumtif. Media sosial sering mempromosikan berbagai barang-barang branded kekinian dengan cara-cara yang kreatif dan menarik.

Hal ini menimbulkan kesan bagi para pembeli untuk memiliki barang tersebut karena dianggap sesuai dengan trend. Memiliki barang-barang tersebut juga untuk menunjukkan kepada khalayak umum mengenai kesuksesan dan keberhasilan mereka.

Dengan demikian, mereka akan merasa senang, bahagia dan puas karena mendapatkan pengakuan oleh oleh orang banyak. Kemajuan dan perkembangan teknologi seperti kecepatan koneksi internet dan berbagai platform media sosial telah mempercepat dan memperluas budaya konsumtif kepada pengguna internet.

Setiap orang dapatlah mengakses berbagai produk dan barang-barang bermerek secara online dari seluruh dunia. Banyaknya orang-orang yang suka pamer barang-barang branded di media sosial juga menjadi penyebab meluasnya budaya konsumtif di masyarakat.

Tekanan, stres dan tidak memiliki tujuan hidup

Tekanan hidup dan stres bisa menjadi penyebab gaya hidup hedonisme. Pada umumnya ketika seseorang merasa terketan dan menjadi stres maka mereka pelarian untuk menghilngkan stres tersebut. Salah atunya adalah dengan mencari kesenangan yang instam, seperti menghabiskan waktu untuk dugem dan mabuk.

Selain itu, ada juga yang pergi berbelanja atau melakukan berpesta untuk menghilangkan tekanan dan stres. Dengan mencari kesenangan instan, mereka mendapatkan kelegaan dan kebahagiaan meskipun bersifat sementara.

Orang-orang yang sering mendapatkan tekanan hidup karena tuntutan pekerjaan, tuntutan keluarga atau pun masalah asmara akan mengalami goncangan. Mereka akan cenderung sulit untuk menemukan waktu untuk bersantai dan menikmati kehidupan dengan bersyukur.

Orang-orang yang merasa kuatir, bimbang dan tidak yakin tentang masa depan kehidupannya juga memiliki kecenderungan untuk memiliki gaya hidup hedonisme. Mereka berpikir bahwa menikmati hidup saat ini jauh lebih terpenting dari pada memikirkan kehidupan tentang amsa depan.

Pengaruh lingkungan

Pengaruh lingkungan sekitar mengenai budaya konsumtif memang memberikan dampak yang paling besar. Sering kali budaya dan pola pikir “buang dan beli” menjadi kebiasaan dan trend di dalam lingkungan sekitar kita.

Barang-barang yang dibeli sering kali tidak berlangsung lama, karena setiap hari dan setiap bulan selalu ada promo-promo menarik membuat mereka harus membeli barang terbaru.

Misalanya barang-barang elektronik seperti handphone ataupun laptop. Terkadang barang yang dibeli satu bulan yang lalu terasa sudah ketinggalan zaman, karena sudah ada keluaran tipe dan merek handphone atau laptop yang terbaru. Hal ini tentu menciptakan budaya yang konsumtif.

Budaya konsumtif sebenarnya tidak selalu negatif, tetapi ketika dilakukan secara berlebihan maka menjadi hedonisme. Pada akhirnya kehidupan konsumtif menjadi sebuah pola dan gaya hidup untuk mencari kesenangan, kepuasan dan juga kebahagiaan.

Dampak gaya hidup hedonisme bagi keluarga

Gaya hidup hedonisme memang memberikan dampak negatif kepada hubungan dan kehidupan di dalam keluarga. Apabila hal itu terus berlanjut maka akan menimbulkan berbagai masalah di dalam keluarga. Dampak-dampak tersebut akan diuraikan lebih lanjut di bawah ini

1. Menimbulkan masalah keuangan

Orang-orang yang konsumtif dan tidak memiliki banyak uang tentu akan mengalami masalah finansial di dalam hidupnya. Pengeluaran semakin besar hanya untuk membeli barang-barang yang tidak perlu, apalagi jika hanya untuk foya-foya maka akan menyebabkan masalah.

Pengeluaran untuk kesenangan tentu membutuhkan biaya yang besar, belum lagi ditambah dengan kebutuhan keluarga seperti biaya anak-anak sekolah. Akibat terburuknya adalah memiliki pinjaman kepada bank atau hutang.

Apabila cara dan kebiasaan hedonis ini tidak diubah maka bisa menyebabkan kehidupan keluarga semakin sulit. Hutang akan semakin besar dan meningkat dan kebutuhan hidup akan semakin bertambah setiap tahunnya, sehingga bisa menyebabkan kebangkrutan.

2. Hubungan menjadi tidak harmonis

Kehidupan hedonis yang berlebihan sering kali mengabaikan kebutuhan-kebutuhan keluarga. Akibatnya, dapat menimbulkan perselisihan dan juga perdebatan yang berujung kepada pertengkaran. Ada banyak kasus perceraian dan pertengkaran yang disebabkan oleh masalah keuangan di dalam keluarga.

Orang-orang yang hedonis cenderung tidak memberikan perhatian kepada keluarga. Biasanya mereka lebih mengutamakan kesenangan pribadi dan kurang memeprhatikan keluarga.

Kerana merasa memiliki uang, biasanya mereka mencari kesenangan di luar rumah dan mengabaikan keluarga dan juga anak-anak. Apalagi pasangan juga membutuhkan perhatian dan juga kasih sayang, jika tidak terpenuhi maka bisa membuat hubungan di antara keluarga menjadi tidak harmonis.

3. Kurang memberi perhatian kepada anak-anak

Orang-orang yang konsumtif dan mencari kesenangan dan kepuasan hidup terkadang kurang memberikan perhatian kepada anak-anak. Hal ini disebabkan oleh pola hidup dan kebiasaan yang dilakukannya, hanya fokus kepada kesenangan pribadi.

Pada akhirnya anak-anak tidak mendapatkan perhatian, kasih sayang dan waktu dari ayah atau ibunya. Anak-anak akan tumbuh dengan lingkungan keluarga yang tidak harmonis, tidak ada hubungan emosional yang dekat dengan ayah atau ibunya.

Hal ini akan memberikan dampak kepada sikap dan perilaku anak-anak, karena uang tidak akan membuat akhlak dan budi pekerti mereka menjadi baik. Akibatnya, anak-anak kurang hormat dan patuh kepada kedua orang tuanya.

4. Tidak memberi teladan yang baik

Mencari kesenangan pribadi tidaklah memberi teladan yang baik kepada anak-anak. padahal, anak-anak membutuhkan figur dan panutan untuk membentuk dan menanamkan nilai-nilai pekerti dan juga spiritual kepada mereka.

Keteladanan orang tua ketika berkata-kata, berbicara kepada orang lain, memberikan sapaan dan menghargai akan memberikan dampak yang baik bagi anak-anak. Mereka akan melihat, merekan dan mencontoh kata-kata dan perilaku orang tua dan orang-orang yang ada di sekitar mereka.

Timbulnya kenakalan remaja dan masalah pada anak-anak disebabkan oleh gagalnya orang tua dalam mendidik dan memberi teladan kepada mereka. Gaya hidup yang hedonis bisa membuat orang tua gagal dalam mendidik anak.

5. Perselingkuhan dan seks bebas

Dampak terburuk dari kehidupan yang hedonis adalah perselingkuhan dan seks bebas. Karena tujuan utamanya adalah mencari kesenangan dan kepuasan, sehingga akan sangat mungkin mereka mencari kesenangan di luar.

Dengan memiliki uang maka mereka akan mudah mencari kesenangan dan kepuasan seksual, ini bisa selingkuh atau sengaja membeli jasa PSK. Kehidupan hedonis biasanya tidak terlepas dari seks bebas dan menggunakan obat-obatan terlarang.

Kesimpulan: gaya hidup hedonisme

Dari uraian di atas dapatlah sisimpulkan bahwa gaya hidup hedonis memberikan penekanan kepada kesenangan dan kebahagiaan pribadi. Meskipun demikian, ini tidak berarti hedonis selalu mengarah kepada hal-hal yang negatif.

Karena masih ada hedonisme di dalam tahap yang wajar, yakni menyenangkan diri sendiri dengan suka belanja, makan dan menghabiskan waktu bersama teman-teman secara positif.

Walaupun ada berbagai hal yang positif, pola hidup hedonisme yang selalu memberikan berbagai tanggapan yang negatif. Hal ini disebabkan oleh perilaku egois dan hedonistik yang mungkin merugikan diri sendiri, keluarga dan juga orang lain.

Selain itu, ada banyak pendapat yang mengatakan bahwa kebahagiaan tidak hanya berasal dari kesenangan pribadi, tetapi juga berasal dari kelurga dan orang-orang yang mengasihi kita. Gaya hidup hedonisme tidak akan memberikan kebahagian yang sejati, tetapi justru membawa kepada berbagai masalah dan persoalan hidup di kemudian hari.

Related posts